"|| Minahasa baru yang modern, seperti apa? ||"
Modernisasi ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terus beregenerasi. Bicara penguasaan IPTEK berarti berhubungan dengan faktor sumber daya manusia (human resourches). Modernisasi, juga mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga kita akan berhubungan dengan kesehatan yang modern, transportasi yang modern, komunikasi yang modern, pertanian yang modern, perikanan yang modern, pendidikan yang modern hingga pasar dan terminal yang modern. Pokoknya, semua harus modern!
Namun demikian, modernisasi harus juga memperhatikan asas manfaat dan ketepatgunaan (efektifitas), bahkan juga harus bersahabat dengan lingkungan dan bergandengan dengan potensi kearifan lokal (local wisdom).
Pertanyaannya, Minahasa baru yang modern seperti apa yang hendak diwujudkan? Apa indikatornya?
Sekali lagi, modernisasi bukan berarti ikut-ikutan, tetapi sesuai kebutuhan dan kemampuan. Modernisasi yang gagal bisa mengarah pada pemborosan dan gagah-gagahan. Banyak contoh modernisasi yang gagal. Sebagai contoh, pengalaman gagalnya misi modernisasi pengelolaan lingkungan danau Tondano dalam tragedi “gagal operasi” dari kapal pengangkat eceng gondok beberapa tahun yang lalu. Biaya besar dikeluarkan namun akhirnya tak bernilai guna yang sebanding.
Menurut hemat penulis, beberapa hal yang penting dalam konteks modernisasi di Minahasa adalah:
- pertama, perlu ada kajian secara mendalam tentang modernisasi di Minahasa. Aplikasi IPTEK harus dipertimbangkan segala dampak yang bakal mengikutinya. Harus benar-benar teruji dan sesuai dengan konteks daerah kita.
- kedua, program sistemik-terencana untuk menyekolahkan SDM (sumekolah) yang menguasai perkembangan IPTEK. Perlu ada pemetaan SDM kita dan penguasaan IPTEK dalam bidang-bidang tertentu, kemudian proyeksi kebutuhan SDM yang menguasai IPTEK kedepannya, agar supaya ketersediaan SDM akan berkelanjutan.
- ketiga, perlu ada kajian dan rencana pengembangan dengan “perkawinan” modernisasi dan kearifan lokal tou Minahasa. Bagaimana caranya agar kearifan lokal tak hilang dengan modernisasi melainkan melahirkan inovasi kolaborasi lokalitas dengan modernitas.
- keempat, perlunya merumuskan pengembangan modernisasi yang dimulai dari Minahasa (modernisasi ala Minahasa), dengan pengembangan kearifan lokal dan kreativitas lokal dalam melahirkan aplikasi IPTEK yang baru.
Sebagaimana topiknya, hanya rangsangan berpikir. Marilah yang terangsang untuk sama-sama berpikir. Minahasa adalah apa yang tou Minahasa pikirkan. Sei reen, sei pe' tare' sa rei nikita. Tou Minahasa!
by. www.minahasa.xyz |